Belajar untuk Hidup

ADA ungkapan berbunyi non scolae sed vitae discimus, artinya, kita belajar bukan demi sekolah, tetapi demi hidup (Ibe Karyanto: 2004). Ungkapan ini menarik direnungkan di tengah kecenderungan penyempitan makna belajar sekadar tuntutan sekolah.
Memang benar anak-anak sekolah memiliki kewajiban belajar, namun belajar bukan hanya mendapatkan nilai baik dan lulus dari bangku sekolah. Lebih dari itu, belajar untuk eksistensi hidup.

PP no 53 tentang disiplin PNS


Disiplin Pegawai Negeri Sipil adalah kesanggupan Pegawai Negeri Sipil untuk menaati peraturan perundang-undangan dan/atau peraturan kedinasan yang apabila tidak ditaati atau dilanggar dijatuhi hukuman
untuk selengkapnya mengenai PP no 53 tentang disiplin PNS bisa dilihat di sini atau di sini

Lembaga Pendidikan Bertaraf Internasional banyak mengadopsi dari Pendidikan Pondok Pesantren

Lembaga Pendidikan Bertaraf Internasional banyak mengadopsi dari Pendidikan Pondok Pesantren
PENDIS - "Sistem pendidikan di pondok pesantren yang 24 jam sehari, kini banyak diadopsi oleh lembaga-lembaga pendidikan bertaraf internasional yang berbiaya mahal, sedang santri yang mondok, membayar pondok dengan biaya ala kadarnya," ungkap Menag Suryadharma Ali, namun demikian Menag menambahkan, "output pondok pesantren luar biasa".

"Oleh karenanya, tidak heran jika banyak alumni dari pondok pesantren tidak hanya menjadi kyai atau tokoh agama, melainkan juga menjadi pengusaha, politisi, TNI/Polri, menteri bahkan Presiden," tambah Menag pada acara Simposium Nasional Jaringan Pendidikan Hai`ah Ash-Shofwah, Himpunan Alumni Abuya Sayyid Muhammad Alawi al-Maliki al-Hasani di Pondok Pesantren Mambaus Sholihin Desa Suci, Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik Jawa Timur, sabtu (7/4/2012).

KEPEMIMPINAN PUNAKAWAN : Semar-Gareng-Petruk-Bagong

CONTOH LEADERSHIP PUNAKAWAN
ABDI KINASIH KESATRIA PENDHAWA LIMA
KI LURAH SEMAR BADRANAYA, NALA GARENG,
PETRUK KANTHONG BOLONG DAN KI LURAH BAGONG
Tanggap ing sasmita dan Limpat Pasang ing Grahita, dan Cakra-Manggilingan
“Pinangka mrih hamemayu hayuning bawana
Puna” atau “pana” dalam terminologi Jawa artinya memahami, terang, jelas, cermat, mengerti, cerdik dalam mencermati atau mengamati makna hakekat di balik kejadian-peristiwa alam dan kejadian dalam kehidupan manusia. Sedangkan kawan berarti pula pamong atau teman. Jadi punakawan mempunyai makna yang menggambarkan seseorang yang menjadi teman, yang mempunyai kemampuan mencermati, menganalisa, dan mencerna segala fenomena dan kejadian alam serta peristiwa dalam kehidupan manusia.  Punakawan dapat pula diartikan seorang pengasuh, pembimbing yang memiliki kecerdasan fikir, ketajaman batin, kecerdikan akal-budi, wawasannya luas, sikapnya bijaksana, dan arif dalam segala ilmu pengetahuan. Ucapannya dapat dipercaya, antara perkataan dan tindakannya sama, tidaklah bertentangan. Khasanah budaya Jawa menyebutnya sebagai “tanggap ing sasmita, lan limpat pasang ing grahita”. Dalam istilah pewayangan terdapat makna sinonim dengan apa yang disebut wulucumbu yakni rambut yang tumbuh pada jempol kaki. Keseluruhan gambaran karakter pribadi Ki Lurah Semar tersebut berguna dalam upaya melestarikan alam semesta, dan menciptakan kemakmuran serta kesejahteraan di bumi pertiwi.
Dalam cerita pewayangan Jawa, punakawan tersebut dibagi menjadi dua kelompok yang masing-masing memiliki peranan yang sama sebagai penasehat spiritual dan politik, namun masing-masing mengasuh tokoh yang karakternya saling kontradiksi.

281 Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Dengan Metode SQ3R Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Prestasi Belajar Matematika Siswa SMP

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Dengan Metode SQ3R Dalam Meningkatkan Aktivitas Dan Prestasi Belajar Matematika Siswa SMP.

Oleh I Gusti Ngurah Pujawan [Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Pendidikan MIPA, IKIP Negeri Singaraja].

 ABSTRAK

                Tujuan utama dari penelitian ini adalah (a) meningkatkan aktivitas belajar siswa, dan  (b) meningkatkan prestasi belajar siswa. Data tentang aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran dikumpulkan melalui observasi, dan data prestasi belajar siswa dikumpulkan dengan menggunakan tes prestasi belajar. Selanjutnya, data yang telah terkumpul dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif dengan metode SQ3R meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa.

Kata kunci : pembelajaran kooperatif, metode SQ3R.

Struktur Organisasi










Tentang Kami

Visi :
"Terwujudnya generasi Islam yang tekun beribadah, berakhlaqul karimah dan berprestasi."

Misi :
  1. Menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas dalam pencapaian prestasi akademik dan non akademik.
  2. Mewujudkan pembelajaran dan pembiasaan dalam mempelajari alqur’an dan menjalankan ajaran agama islam.
  3. Mewujudkan karakter islami yang mampu mengaktualisasikan diri dalam masyarakat.
  4. Menyelenggarakan tata kelola madrasah yangefektif, efisien transparan dan akuntabel.

Bagaimana mencari Kelipatan Persekutuan Terkecil

Beberapa cara / metode untuk mencari Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK) adalah sebagai berikut.
  • Mencari faktor prima
  • Pembagian dengan bilangan prima
  • Rumus
Sebagai contoh, marilah kita cari KPKdari 24 dan 60.

Bagaimana Mencari FPB?

Ada beberapa cara / metode untuk menemukan faktor persekutuan terbesar. Di bawah ini adalah beberapa di antaranya
Sebagai contoh, marilah kita cari FPB dari 24 dan 60.

Bilangan Prima dan Faktor Prima

Bilangan prima adalah bilangan bulat positive yang hanya mempunyai dua faktor, yaitu 1 dan bilangan itu sendiri. Misalnya, 7 adalah bilangan prima karena faktor-faktor dari 7 adalah 1 dan 7.

Bilangan-bilangan prima yang pertama adalah 2, 3, 5, 7, 11, 13, 17, 19, dan seterusnya. Perhatikan bahwa 1 bukan merupakan bilangan prima karena ia hanya mempunyai satu faktor.
Anda dapat mengecek apakah sebuah bilangan merupakan bilangan prima dengan memasukkan bilangan tersebut di bawah ini. Jika satu-satunya faktor prima dari bilangan tersebut adalah bilangan itu sendiri, maka ia adalah bilangan prima.
Faktor prima adalah faktor-faktor dari bilangan bulat yang merupakan bilangan prima. Faktor prima dapat digunakan untuk mencari Faktor Persekutuan Terbesar (FPB) dan Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK) dari dua atau lebih bilangan bulat.

Istilah Dalam Dunia Pendidikan

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman.

Sertifikasi Guru TA. 2011

Sertifikasi guru (dan dosen) merupakan salah satu program nasional di bidang peningkatan mutu pendidikan sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 14/2005 tentang Guru dan Dosen serta Peraturan Pemerintah Nomor 74/2008 tentang Guru. Sertifikasi guru (dan dosen) adalah bagian dari upaya strategis untuk meningkatkan mutu pendidikan melalui standarisasi kompetensi guru (pendidik). Sertifikasi guru yang tahun ini telah memasuki tahun kelima adalah sertifikasi guru dalam jabatan. Artinya, guru yang boleh mengikuti program sertifikasi guru ini adalah seseorang yang telah menduduki jabatan fungsional guru minimal sebelum UU Nomor 14/2005 diundangkan pada 31 Desember 2005. Sertifikasi guru dalam jabatan ini ditargetkan selesai selama 10 ((sepuluh) tahun sejak diundangkannya UU Nomor 14/2005. Artinya, tahun 2015 adalah tahun terakhir pelaksanaan sertifikasi guru dalam jabatan.

Peningkatan Kualifikasi Guru Madrasah 2011

Peningkatan kualifikasi guru madrasah merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan melalui peningkatan kualifikasi guru. Peningkatan kualifikasi guru madrasah terdiri dari dua macam, yaitu peningkatan kualifikasi S-1 dan S-2. Tujuan peningkatan kualifikasi S-1 bagi guru madrasah secara khusus untuk memenuhi standar kualifikasi guru sebagaimana yang diamanatkan oleh UU nomor 14/2005 tentang Guru dan Dosen dan PP Nomor 74/2008 tentang Guru.

Dari 675.336 guru madrasah (data 2009) masih sebanyak 51% yang belum memenuhi standar kualifikasi S-1/D-IV (sebagian dari mereka diduga kuat sedang melanjutkan studi S-1). Sebagian besar dari mereka yang belum S-1 adalah guru kelas RA. Padahal, UU mengamanatkan bahwa dalam kurun waktu sepuluh tahun sejak diundangkannya UU Nomor 14/2005 semua guru harus berpendidikan minimal S-1/D-IV. Artinya, pada tahun 2015 seluruh guru harus berpendidikan S-1/D-IV.

Inpassing Guru Bukan PNS (GBPNS) 2011

Inpassing adalah proses penyetaraan kepangkatan, golongan, dan jabatan fungsional guru Bukan PNS (GBPNS) dengan kepangkatan, golongan, dan jabatan guru PNS dengan tujuan untuk tertib administrasi, pemetaan guru dan kepastian pemberian tunjangan yang menjadi hak mereka. Inpassing GBPNS berdasarkan pada Permendiknas Nomor 22/2010 tentang Perubahan atas Permendiknas Nomor 47/2007 tentang Penetapan Inpassing Jabatan Fungsional Guru Bukan PNS (GBPNS) dan Angka Kreditnya.

Syarat untuk dapat mengikuti inpassing adalah:
1. Berijasah minimal S-1, kecuali bagi mereka yang telah lulus sertifikasi;
2. Sebagai guru tetap pada satuan pendidikan formal;
3. TMT minimal Desember 2005 dan terus menjadi guru sampai sekarang;
4. Usia maksimal 59 tahun ketika diusulkan;
5. Memiliki NUPTK;
6. Memiliki beban tugas 24 JPL/minggu.

14.000 Kepala Madrasah Studi Manajemen Pendidikan

23 Januari 2012 SEMARANG, KOMPAS.com -
Kementerian Agama mengirim sekitar 14.000 kepala madrasah dan pengawas di seluruh wilayah Indonesia untuk belajar manajemen pendidikan dengan menggandeng perguruan tinggi setempat.

"Itu memang program kami, tahun ini total 14.000 kepala madrasah dan pengawas dapat pelatihan," kata Kepala Seksi Pengawas Madrasah Direktorat Pendidikan Madrasah Kementerian Agama R. Nurul Islam di Semarang, Minggu (4/12/2011).

Hal tersebut diungkapkannya usai membuka Pendidikan dan Pelatihan Kepala Madrasah Jawa Tengah di Kampus II Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) PGRI Semarang.

Tips Menjadi Guru yang Menyenangkan

Bagaimana menciptakan suasana yang menyenangkan itu? Para guru, di antaranya, dituntut untuk cekatan merespons kebutuhan siswa, selalu siap untuk berdiskusi, dab menjadi pendengar yang baik atas persoalan belajar siswa.  Tetapi, untuk melaksanakan itu semua, yang tak kalah penting adalah memberikan “aturan main” yang jelas, dan berikan kesempatan bagi siswa untuk memberikan umpan balik.
Kedengarannya memang mudah. Bagaimana mempraktikkannya? Ada beberapa cara yang mungkin bisa membantu Anda untuk menciptakan komunikasi yang efektif antara pengajar dan anak didik:

 
1. Mulailah pada hari pertama sekolah
Pada setiap awal tahun ajaran, atau semester, carilah waktu yang tepat untuk membuat semua aturan, dan kesempatan bagi siswa untuk berkomunikasi tentang berbagai situasi, termasuk pada siswa yang ‘bermasalah’. Seorang guru harus memastikan bahwa siswa merasa didekati sejak hari pertama sekolah.

2. Jadilah proaktif
Seorang guru harus berjuang ke arah gaya mendidik yang proaktif. Selain ada keuntungan dari momen yang spontan, tapi dapat juga digunakan untuk berkomunikasi dengan siswa, misalnya mengatur jadwal berdiskusi di luar jam mengajar.